Format Tanggal

Dilihat :  kali



Seringkali kita menjadi bingung ketika harus membaca tanggal 12-04-05. Setidaknya ada tiga penafsiran akurat yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan untuk pembacaan tanggal tersebut, yakni 12 April 2005, 04 Desember 2005, 05 April 2012. Ini pun telah mengabaikan tahun 1905 dan 1912.

Tahukah Anda kenapa kerancuan ini bisa terjadi?
Penasaran?
Mau tahu alasannya?

Berikut alasannya:

Format penanggalan tanggal bulan tahun (DMY) digunakan oleh sebagian besar negara di Eropa, Amerika Latin dan sebagian besar Asia (termasuk Indonesia). Format penaggalan bulan tanggal tahun (MDY) digunakan oleh Amerika Serikat dan Filipina. Sedangkan negara Jepang, Tiongkok, Iran dan Korea menggunakan format penaggalan tahun bulan tanggal (YMD).
Sebenarnya Organisasi Standar Internasional (ISO) melalui ISO 8601 telah membuat standar baku untuk format penaggalan ini yakni ‘most-to-least significant order’ [YYYY]-[MM]-[DD] atau tahun bulan tanggal sesuai standar penanggalan yang digunakan di negara Jepang, Tiongkok, Iran dan Korea. Namun karena berbagai macam alasan, dalam prakteknya banyak negara yang belum mengadopsi standar penanggalan ini dan menggunakan standar masing-masing negara atau standar regional.
Terlepas sudah adanya standar internasional tentang format penanggalan ini, sebenarnya alasan atau akar masalah dari misinterpretasi atau kerancuan pembacaan penanggalan ini adalah karena nama bulan Januari sampai dengan Desember dikonversikan menjadi dua digit angka (01-12) dan format 4 (empat) digit tahun (YYYY) hanya disingkat menjadi 2 (dua) digit tahun (YY).
Mengapa tidak menggunakan format tiga huruf pertama nama bulan seperti Jan, Feb, Mar, dst? 
Setidaknya ada dua alasan yang menjadi penyebabnya.
Pertama masalah bahasa. Nama bulan untuk tiap-tiap bahasa di dunia meskipun sebagian besar mirip namun ada perbedaannya, contohnya nama bulan August dalam bahasa Inggris dengan Agustus dalam bahasa Indonesia, jika disingkat akan menjadi Aug dan Agu, October dengan Oktober atau December dengan Desember.
Kedua adalah karena dengan format tiga huruf menjadi kurang efisien satu karakter dibandingkan format dua digit angka.

Solusi
Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas maka solusi untuk menghindari kerancuan atau misinterpretasi dalam pembacaan tanggal adalah dengan mengusulkan penggunaan format baru untuk penulisan tanggal, yakni:
  1. Format yang digunakan bisa DDMYYYY atau MDDYYYY sesuai standar negara masing-masing namun bulan Januari sampai dengan Desember dikonversi menjadi huruf A-L (huruf kapital). Januari=A, Februari=B, Maret=C, April=D, Mei=E, Juni=F, Juli=G, Agustus=H, September=I, Oktober=J, November=K, dan Desember=L. Sehingga untuk menyatakan tanggal 12 Mei 2005 misalnya, kita dapat menuliskannya dengan 12E2005 atau 12E2005. Jika menggunakan separator ‘/’ atau ’-‘ menjadi 12/E/2005 atau 12-E-2005. Jika pun ingin ditulis menggunakan format MDDYYYY akan menjadi E/12/2005 atau E-12-2005 tidak akan membuat salah interpretasi. Sedikit kelemahan dari format ini adalah tidak semua negara di dunia ini seperti Rusia, Turki, Arab, Tiongkok, Jepang, Thailand dan beberapa negara lainnya mengadopsi huruf latin (A-to-Z). Untuk negara-negara ini format bulan A-L dikonversikan ke huruf lokal di negara tersebut atau jika huruf A-L tidak tersedia di huruf lokal negara tersebut maka khusus untuk format penanggalan mereka harus menerima dan menggunakan huruf latin A-L.
  2. Format penanggalan bisa menggunakan DDMMYYYY atau MMDDYYYY namun nama bulan Januari sampai dengan Desember dikonversikan menjadi dua digit angka 32-43.  Dimulai dari bulan 32 untuk menghindari kerancuan dengan tanggal, dimana 31 adalah tanggal terbesar. Bulan Januari dikonversikan menjadi 32, Februari=33, Maret=34, April=35, Mei=36, Juni=37, Juli=38, Agustus=39, September=40, Oktober=41, November=42, dan Desember menjadi 43. Jadi untuk menyatakan tanggal 11 September 2001 misalnya, kita bisa menuliskannya dengan 11/40/2001 atau 40/11/2001 tanpa khawatir tertukar atau rancu dengan tanggal 9 November 2001. Awalnya mungkin kita tidak terbiasa dengan format ini namun jika sering digunakan maka kita pasti ingat konversi bulan ke dua digit angka ini.
  3. Usulan ketiga hampir sama dengan usulan kedua dimana format penanggalan bisa menggunakan DDMMYYYY atau MMDDYYYY, hanya saja untuk lebih mudah mengingatnya bulan Januari dikonversikan menjadi 41, Februari=42, Maret=43, April=44, Mei=45, Juni=46, Juli=47, Agustus=48, September=49, Oktober=50, November=51 dan Desember=52. Sama persis dengan konversi bulan saat ini, hanya ditambahkan 40 (atau dimulai dari 41 s/d 52). Jadi untuk menyatakan tanggal 06 November 2017, kita bisa menuliskannya dengan 06/51/2017 atau 51/06/2017  tanpa khawatir akan rancu dengan tanggal 11 Juni 2017.
Demikian alasan kenapa format penanggalan yang sekarang sering membuat rancu dan membingungkan para admin atau sekretaris kantor dalam membuat laporan yang berhubungan dengan tanggal.
Anda juga dapat mencoba solusi usulan format baru penanggalan yang baru di atas atau mengikuti standar ISO Tahun Bulan Tanggal (YYYYMMDD)
Selamat mencoba!

Semoga Anda tidak penasaran lagi.


Dari pengetahuan sendiri








EmoticonEmoticon