Sambaran Petir

Dilihat :  kali



Pernahkan Anda mendengarkan seseorang tersambar petir ketika berteduh di bawah pohon?
Banyak yang bertanya kenapa petir justru menyerang orang yang berteduh di bawah pohon dan tidak menyambar pohonnya yang lebih tinggi?

Tahukah Anda alasan kenapa petir menyambar orang yang berteduh di bawah pohon?
Penasaran?
Mau tahu alasannya?

Berikut alasannya:
Petir atau kilat atau halilintar adalah fenomena alam berupa loncatan muatan listrik antara awan ke awan, awan ke tanah dan sebaliknya.
Loncatan ini terjadi karena perbedaan muatan listrik untuk mencapai suatu kesetimbangan.
Pada umumnya petir yang biasa kita lihat adalah loncatan muatan listrik negatif (elektron) dari awan ke tanah (yang bermuatan netral).
Petir biasanya terjadi pada musim hujan karena kadar air dalam udara yang menjadi penghantar petir di musim hujan cenderung lebih banyak dibandingkan pada saat musim kemarau. Seperti diketahui air adalah salah satu media yang dapat menghantarkan listrik.
Petir akan selalu berusaha menyambar sasaran secepat-cepatnya. Itulah sebabnya maka penangkal petir (pasif) dibuat setinggi-tingginya agar memberbesar kemungkinan untuk disambar. Dengan menyambar penangkal petir (yang langsung terhubung ke bumi/tanah) maka gedung dan rumah tempat dipasangnya penangkal petir menjadi terhindar dari sambaran petir.
Kembali ke pertanyaan kenapa petir justru menyambar orang yang lebih rendah dari pohon.

Alasannya sebagai berikut:
Dikutip dari suatu sumber yang menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang benar-benar dapat mengundang petir. Tower atau menara, baliho, pagar, kabel, pohon yang tinggi memang lebih rentan terkait dengan potensi tersambar petir. Namun bukan berarti orang yang berlindung di bawah tower atau di bawah pohon akan aman dari sambaran petir.
Penjelasannya sederhana. Kita harus pahami bahwa kecepatan petir sama dengan kecepatan cahaya yakni 3 x 108 m/s. Kecepatan suara lebih rendah dari kecepatan cahaya. Itu sebabnya kita baru mendengarkan suara guruh yang menggelegar sesaat setelah melihat cahaya kilat atau petir.
Jika seseorang berteduh di bawah pohon yang tingginya 10 meter dan tinggi orang tersebut misalnya 1,75 meter (selisih tinggi pohon dan orang 8,25 meter) maka untuk kecepatan cahaya sebesar 3 x 108 m/s, selisih jarak 8,25 meter hanya ditempuh dalam waktu 8,25/(3 x 108) = 0,0000000275 detik. Perbedaan waktu yang sangat-sangat kecil tersebut menjadikannya menyambar pohon dan orang di bawah pohon sama saja atau tidak ada bedanya.
Itulah alasannya kenapa orang yang berteduh di bawah pohon (saat hujan deras dan banyak petir menyambar) masih bisa tersambar petir.
Tentunya pohon pun tidak akan luput dari sambaran petir, hanya saja mungkin banyak orang yang tidak terlalu memperhatikannya.

Masih penasaran?
Semoga dengan penjelasan di atas, Anda menjadi paham dan akan mencari tempat yang lebih aman dari sambaran petir di dalam sebuah ruangan, alih-alih berteduh di bawah tower atau di bawah pohon.


Dari berbagai sumber, telah diolah kembali.
*Copas diijinkan asalkan mencantumkan sumber


EmoticonEmoticon