Kata Sapaan Halo di Telepon

Dilihat :  kali


Sebelum penggunaan data pada komunikasi telepon seluler, seperti aplikasi pertemanan di media sosial atau grup pesan percakapan instan berkembang pesat dewasa ini, penggunaan telepon baik telepon rumah maupun telepon seluler untuk komunikasi suara sangatlah signifikan.
Masih ingatkah Anda kapan terakhir kali Anda menggunakan telepon umum koin atau kartu di pinggir jalan? Jika Anda mengalami masa remaja antara dekade 1980 sampai 1990-an maka Anda pasti pernah menggunakan telepon umum koin atau kartu di pingir jalan untuk sekedar menyapa kerabat atau teman dekat Anda.
Pada awal percakapan, Anda biasanya menyebutkan kata 'Halo' sebagai salam pembuka.

Tahukah Anda kenapa kata 'Halo' digunakan untuk memulai percakapan di telepon?
Penasaran?
Mau tahu alasannya?


Berikut alasannya:
Sejarah pemakaian telepon secara masif seperti sekarang ini tidak lepas dari jasa besar penemu telepon pertama Alexander Graham Bell (1847- 1922). Itulah sebabnya maka istilah "bell" sering digunakan untuk menggantikan kata telepon, misalnya "Tadi ada klien Anda nge-bel, tolong di-bel balik ya!" atau "Jangan sering-sering nge-bel nanti tagihan pulsa membengkak!".

Kata "hello" sering dikaitkan dengan nama kekasih sang penemu telepon, Alexander Graham Bell. Bahkan ada yang mengatakan bahwa orang boleh saja melupakan nama Alexander Graham Bell sebagai penemu telepon namun tidak untuk kekasihnya, Hello.

Benarkah kata 'Hello" terinspirasi oleh nama kekasih sang penemu telepon seperti tulisan pada gambar di bawah ini?


Rumor tersebut sudah sering kita dengar di media sosial. Tapi setelah ditelusuri ternyata informasi tersebut tidaklah benar alias hoax. Alexander Graham Bell tidak pernah memiliki kekasih bernama Margaret Hello. Pada tahun 1873, Graham Bell yang saat itu berusia 26 tahun jatuh hati kepada seorang wanita yang berusia16 tahun bernama Mabel Gardiner Hubbard. Tiga tahun kemudian mereka berdua bertunangan dan pada tahun 1877 mereka menikah dan Mabel Hubbard tetap menjadi istri sang penemu telepon hingga Alexander Graham Bell meninggal pada tahun 1922.

Lalu sejak kapan kata 'Halo' muncul?
Kata 'halo' atau dalam bahasa Inggris disebut 'hello' pertama kali muncul pada tahun 1827, sebelum ditemukannya pesawat telepon, bahkan sebelum Alexander Graham Bell lahir. Kata 'hello' merupakan perubahan dari kata 'hallo' dan 'hollo' yang berasal dari bahasa Jerman kuno, 'hala' dan 'hola'. Pada awalnya kata 'hello' bukanlah digunakan untuk memulai sebuah percakapan. Kata 'hello' atau 'halo' yang berarti "tolong perhatiannya" pada saat itu digunakan sebagai kata seru untuk meminta perhatian orang lain atau mengekspresikan keterkejutan akan sesuatu hal seperti "Halo, tolong duduk dengan sopan!" atau "Halo, berani sekali kamu melawan orang tua".

Sejak kapan kata 'Halo' digunakan untuk memulai percakapan di telepon?
Kata sapaan 'halo' digunakan untuk memulai percakapan di telepon sejak penggunaan telepon menjadi populer sekitar dua tahun setelah ditemukan pada tahun 1876. Yang memulai menggunakan kata 'halo' di percakapan telepon bukanlah sang penemu telepon Alexander Graham Bell, namun kata 'halo' justru dipopulerkan oleh sang penemu lampu pijar Thomas Alva Edison (1847-1931). Sang penemu telepon, Alexander Graham Bell justru merekomendasikan kata yang lain yakni kata 'Ahoy' yang usianya kurang lebih satu abad lebih lama dari pada kata 'hello' dalam bahasa Inggris.
Kata 'Ahoy' adalah kata sinyal yang digunakan untuk panggilan ke kapal atau perahu. 'Ahoy' juga dapat digunakan sebagai ucapan, peringatan, atau perpisahan. Kata 'Ahoy' berasal dari kata 'Hoi' dalam bahasa Belanda yang juga berarti 'halo'. Selain dua kata itu, ada pula kata 'Aloha' dalam bahasa Hawaii yang juga berarti 'halo' yang sering digunakan sebagai ucapan salam di negara bagian Amerika Serikat tersebut pada pertengahan tahun 1800-an.

Kenapa Thomas Alva Edison yang mempopulerkan kata 'halo'?
Ceritanya berawal ketika pada tanggal 15 Agustus 1877, Thomas Alva Edison berkirim surat kepada salah seorang temannya yang bernama David, presiden direktur Central District and Printing Telegraph Company di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat yang isinya: "Friend David, I do not think we shall need a call bell as Hello! can be heard 10 to 20 feet away. What you think?" yang kurang lebih artinya "Temanku David, sepertinya kita membutuhkan kata untuk mengawali percakapan telepon seperti kata ‘Halo’! mampu terdengar dari kejauhan 10-20 kaki (3-6 meter). Bagaimana menurutmu?".
Akhirnya kurang lebih setahun setelah surat tersebut yakni tahun 1878, pada buku telepon pertama di dunia yang diterbitkan oleh District Telephone Company of New Haven, terdapat halaman tambahan 'Petunjuk Cara Pemakaian Telepon'. Pada petunjuk tersebut, kata 'halo' direkomendasikan untuk mengawali percakapan melalui telepon.
Sang penemu telepon, Alexander Graham Bell tidak begitu setuju dengan ide Edison tersebut karena menganggap kata ‘Ahoy’ yang sudah digunakan sejak dahulu sebagai kata sapaan lebih tepat untuk mengawali percakapan melalui telepon.
Namun, ide Edison menggunakan kata 'halo' lebih disukai oleh industri perangkat telekomunikasi, bahkan sampai pada tingkat pemerintahan pada saat itu.
Akhirnya kata ‘halo' dijadikan kata standar mengawali percakapan melalui telepon di seluruh Amerika Serikat dan kemudian ke seluruh dunia, baik untuk berkomunikasi telepon secara pribadi maupun secara resmi.
Sebagai mana tercatat, secara resmi percakapan telepon dengan kata ‘halo’ sebagai salam pembuka untuk pertama kalinya dilakukan pada saat beroperasinya public exchange (sentral telepon) pertama di bawah lisensi perusahaan raksasa telekomunikasi Bell Telephone pada tanggal 28 Januari 1878 di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat.

Sekarang Anda telah mengetahui asal usul kata 'halo' yang dijadikan kata standar mengawali percakapan melalui telepon.

Masih penasaran?


Dari beberapa sumber dan telah diolah menggunakan kata-kata sendiri.



EmoticonEmoticon