Penggunaan Teknologi Drone untuk Perang

 


Dalam peperangan modern seperti saat ini penggunaan teknologi pesawat nirawak atau drone semakin masif dilakukan. Disamping mengurangi risiko korban jiwa bagi yang mengoperasikan (bukan yang diserang), juga dianggap efektif untuk melakukan penyerangan ke target-target sasaran. Salah satu kekurangan teknologi ini hanyalah pada penggunaan frekuensi radio untuk mengendalikan drone dari jarak jauh. Kita ketahui bersama bahwa frekuensi radio sangat rentan untuk diinterferensi atau di-jamm. Prinsip kerja frequency jumming adalah jammer mengeluarkan sinyal dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi radio kontrol drone namun dengan level daya yang jauh lebih besar.

Tahukah Anda alasan kenapa perang modern tetap menggunakan teknologi drone meskipun terdapat risiko interferensi atau jamming frekuensi radio kontrol?

Penasaran?

Mau tahu alasannya?

Berikut alasannya:

Ada beberapa alasan kenapa perang modern tetap menggunakan teknologi drone meskipun terdapat risiko interferensi frekuensi radio kontrol:

Teknologi Pengontrolan yang Maju

Produsen drone terus mengembangkan teknologi untuk mengatasi masalah interferensi frekuensi. Teknologi canggih seperti enkripsi yang kuat dan pengontrolan jarak jauh yang andal memungkinkan drone untuk tetap beroperasi bahkan dalam lingkungan dengan interferensi frekuensi yang tinggi.

Penggunaan Frekuensi yang Beragam

Militer menggunakan berbagai frekuensi untuk mengontrol drone mereka. Dengan menggunakan frekuensi yang berbeda-beda dan memiliki pengamanan yang kuat, risiko interferensi dapat diminimalkan.

Sistem Cadangan dan Redundansi

Drone militer sering dilengkapi dengan sistem cadangan dan redundansi untuk memastikan operasi yang stabil, seperti sistem pengontrolan ganda, sistem navigasi backup, dan bahkan kemampuan untuk beralih ke mode operasi otonom jika koneksi terputus.

Penggunaan Protokol Komunikasi yang Aman

Protokol komunikasi yang aman dan terenkripsi digunakan untuk mengirimkan instruksi kepada drone. Ini membantu melindungi drone dari interferensi dan serangan siber.

Meskipun risiko interferensi frekuensi radio kontrol memang ada, namun teknologi dan strategi yang terus berkembang membantu militer untuk mengurangi dampaknya dan memastikan drone tetap menjadi aset yang berharga dalam operasi militer modern.

Demikian beberapa alasan kenapa perang modern tetap menggunakan teknologi drone meskipun terdapat risiko interferensi frekuensi radio kontrol.

Masih penasaran?

Semoga Anda sudah tidak penasaran lagi.


Dari berbagai sumber.



WeAreSocial: DIGITAL 2024



Bagi sebagian besar pengamat dan praktisi ICT, khususnya layanan internet dan media sosial, laporan tahunan DIGITAL INDONESIA yang dirilis oleh DATAREPORTAL yang informasinya bersumber pada situs We are Social & Meltwater selalu dinanti-nantikan.

Kenapa?
Karena laporan DIGITAL 2024: INDONESIA ini menyajikan semua data, wawasan (insights), dan tren yang dibutuhkan untuk memahami “state of digital” di Indonesia dari awal tahun 2023 hingga awal 2024, termasuk statistik detail tentang penggunaan internet dan perilaku penggunanya, penggunaan media sosial, penggunaan perangkat seluler, serta jumlah pengguna untuk semua platform sosial teratas di Indonesia

Secara umum konten laporan DIGITAL 2024: INDONESIA terdiri dari:

  • Jumlah total populasi, koneksi seluler (cellular mobile), jumlah pengguna internet individu dan identitas pengguna media sosial serta tren pertumbuhan digital tahunan;
  • Kepemilikan perangkat (device ownwership) pengguna internet;
  • Waktu rata-rata harian pengguna internet menggunakan berbagai perangkat;
  • Kecepatan median download koneksi intenet cellular mobile dan internet fixed;
  • dll.

Untuk tahun 2024, DATAREPORTAL telah merilis laporannya pada tanggal 21 Februari 2024.
Berikut beberapa informasi esensial dalam laporan Digital 2024: Indonesia:

Overview Indonesia dan Pertumbuhan Digital Tahunan


      • Jumlah populasi penduduk Indonesia (hingga Januari 2024): 278,7 juta
      • Koneksi menggunakan seluler (cellular mobile): 353,3 juta
      • Jumlah pengguna internet individu: 185,3 juta
      • Jumlah identitas pengguna media sosial: 139,0 juta
      • Pertumbuhan populasi (YoY Januari 2024 vs Januari 2023): +0,8% (+2,3 juta)
      • Pertumbuhan koneksi seluler (cellular mobile): +0,7% (+2,5 juta)
      • Pertumbuhan pengguna internet individu: +0,8% (1,5 juta)
      • Pertumbuhan identitas pengguna media sosial : 0% (tidak berubah)

Kepemilikan Perangkat Pengguna Internet


      • Telepon seluler (jenis apa pun): 99,4%
      • Smartphone: 99,3%
      • Featurephone (handphone+): 9,5%
      • Komputer laptop atau desktop: 57,8%
      • Perangkat tablet: 14,6%
      • Konsul Game: 14,6%
      • Perangkat smart watch atau smart wristband: 17,8%
      • Perangkat TV streaming: 6,8%
      • Perangkat smart home: 7,8%
      • Perangkat virtual reality: 5,6%

Waktu Rata-Rata Harian Pengguna Internet Menggunakan Perangkat


      • Menggunakan internet (dari perangkat apa pun): 7 jam 38 menit
      • Menonton siaran TV maupun streaming TV: 2 jam 41 menit
      • Menggunakan media sosial: 3 jam 11 menit
      • Membaca berita online dan koran: 1 jam 26 menit 
      • Mendengarkan layanan music streaming: 1 jam 31 menit
      • Mendengarkan siaran radio: 32 menit
      • Mendengarkan layanan podcasts: 54 menit
      • Bermain games menggunakan konsul games: 1 jam 12 menit

Kecepatan Koneksi Internet dan Latency


      • Kecepatan median download koneksi internet cellular mobile: 24,53 Mbps (+42,0%)
      • Kecepatan median upload koneksi internet cellular mobile13,20 Mbps (+27,2%)
      • Latensi delay median koneksi internet cellular mobile26 ms (-3,7%)
      • Kecepatan median download koneksi internet fixed: 28,34 Mbps (16,4%)
      • Kecepatan median upload koneksi internet fixed16,85 Mbps (+37,7%)
      • Latensi delay median koneksi internet fixed7 ms (0%)

Dan masih banyak lagi informasi terkait perilaku pengguna internet di Indonesia.

Jika Anda tertarik, Anda dapat men-download laporan DIGITAL 2024: INDONESIA dan juga DIGITAL 2024: GLOBAL OVERVIEW REPORT pada link di bawah ini.

DIGITAL 2024: INDONESIA: https://bit.ly/Digital2024Indonesia

DIGITAL 2024: GLOBAL OVERVIEW REPORT: https://bit.ly/Digital2024GlobalOverview

Note:
Laporan DIGITAL 2024: INDONESIA dapat dilihat pada situs resmi https://datareportal.com/reports/digital-2024-indonesia

Recent Post

Other Post