Bumi Tidak Bulat Seperti Bola



Bumi tidak benar-benar bulat seperti bola namun sedikit melebar di khatulistiwa. Ada beberapa alasan yang menyebabkan bumi sedikit melebar di khatulistiwa.

Tahukah Anda alasan kenapa Bumi tidak benar-benar bulat seperti bola?

Penasaran?

Mau tahu alasannya?

Berikut alasannya:

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenapa Bumi tidak benar-benar bulat. Diameter katulistiwa bumi sekitar 12.756 km, sedangkan diameter bumi dari kutub utara dan kutub selatan sekitar 12.714 km. Ada selisih yang relatif kecil yakni sekitar 42 km.

Berikut faktor-faktor yang menyebabkan Bumi tidak benar-benar bulat seperti bola:

Rotasi Bumi

Bumi berputar pada sumbunya dan mengalami gaya sentrifugal akibat rotasi ini. Gaya sentrifugal ini membuat permukaan bumi terdorong ke luar dan menyebabkan bumi berbentuk sedikit melebar di khatulistiwa.

Gravitasi

Gravitasi Bumi menyebabkan benda di permukaan bumi tertarik ke arah pusat bumi. Gravitasi ini tidak merata di seluruh permukaan bumi karena massa bumi tidak merata di seluruh permukaannya, sehingga permukaan bumi merespon gravitasi ini dengan membentuk lekukan dan menimbulkan perbedaan elevasi antara khatulistiwa dan kutub.

Pergeseran Massa Bumi

Pergeseran massa bumi akibat aktivitas geologis seperti gempa bumi dan erosi juga memengaruhi bentuk bumi. Pergerakan massa bumi ini bisa membuat permukaan bumi menjadi lebih rata atau lebih bergelombang, terutama di dekat khatulistiwa.

Efek Pasang Surut

Gaya pasang surut dari bulan dan matahari juga memengaruhi bentuk bumi, terutama di daerah pantai. Pasang surut bisa membuat permukaan bumi di dekat pantai terlihat bergelombang atau lebih melengkung.

Secara keseluruhan, bentuk bumi yang tidak benar-benar bulat seperti bola merupakan hasil dari interaksi berbagai faktor yang memengaruhi bentuk bumi selama jutaan tahun.

Demikianlah alasan kenapa Bumi tidak benar-benar bulat seperti bola melainkan sedikit melebar di khatulistiwa.

Pluto Bukan Lagi Planet

 


Pluto adalah planet terkecil di tata surya kita. Sejak ditemukan pada tahun 1930, Pluto dianggap sebagai planet kesembilan di tata surya kita. Namun, pada tahun 2006, pengambilan keputusan kontroversial dilakukan oleh International Astronomical Union (IAU) yang menyebabkan Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet.

Tahukah Anda alasan kenapa Pluto tidak lagi dianggap sebagai Planet?

Penasaran?

Mau tahu alasannya?

Berikut alasannya:

Alasan utama di balik keputusan tersebut adalah bahwa Pluto tidak memenuhi kriteria definisi planet yang diterima secara umum. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet:

Ukuran Pluto

Ukuran Pluto yang kecil menjadi salah satu alasan utama mengapa ia tidak dianggap sebagai planet. Planet-planet di tata surya kita seharusnya memiliki massa yang cukup besar untuk membentuk bentuk bulat akibat gaya gravitasi. Jika objek tersebut memiliki massa yang terlalu kecil, maka tidak cukup kuat untuk membentuk bentuk bulat tersebut. Pluto memiliki ukuran yang terlalu kecil, sehingga tidak cukup besar untuk membentuk bentuk bulat yang diharapkan dari sebuah planet.

Letak Orbit Pluto

Letak orbit Pluto yang tidak teratur juga menjadi alasan mengapa Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet. Planet-planet di tata surya kita seharusnya memiliki orbit yang berada pada bidang yang sama dengan orbit planet-planet lain di tata surya. Namun, orbit Pluto condong hingga 17 derajat terhadap bidang orbit planet-planet lain, sehingga tidak memenuhi kriteria planet.

Adanya Benda-Benda yang Sama Seperti Pluto

Adanya benda-benda lain yang mirip dengan Pluto juga menjadi alasan mengapa Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet. Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan sejumlah benda lain di tata surya yang memiliki ukuran yang mirip dengan Pluto. Benda-benda tersebut juga berada pada orbit yang sama dengan Pluto, sehingga memunculkan pertanyaan apakah semua benda tersebut harus dianggap sebagai planet.

Kriteria Definisi Planet yang Diterima Secara Umum

Pada akhirnya, keputusan mengenai status Pluto sebagai planet didasarkan pada kriteria definisi planet yang diterima secara umum. Pada tahun 2006, International Astronomical Union menetapkan kriteria definisi planet yang baru. Menurut kriteria tersebut, sebuah objek dianggap sebagai planet jika objek tersebut memiliki ukuran yang cukup besar untuk membentuk bentuk bulat akibat gaya gravitasi, berada pada orbit yang berada pada bidang yang sama dengan planet-planet lain, dan juga telah membersihkan orbitnya dari benda-benda lain. Pluto tidak memenuhi kriteria terakhir ini, karena masih ada benda-benda lain yang berada pada orbit yang sama dengannya.

Dalam kesimpulan, alasan utama mengapa Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet adalah karena ukurannya yang kecil, letak orbitnya yang tidak teratur, dan adanya benda-benda lain yang sama seperti Pluto. Namun, meskipun Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet, objek ini masih menjadi objek menarik bagi para ilmuwan, dan penelitian terus dilakukan untuk mempelajari sifat dan karakteristiknya. Pengambilan keputusan kontroversial ini menjadi momen penting dalam sejarah astronomi dan menunjukkan bahwa pengertian kita tentang benda langit di tata surya kita terus berkembang seiring dengan penemuan dan pemahaman kita yang semakin mendalam.

Keputusan kontroversial ini juga memicu debat dan kontroversi di kalangan para ilmuwan dan masyarakat umum. Beberapa orang merasa bahwa Pluto harus tetap dianggap sebagai planet karena memiliki ciri-ciri yang sama dengan planet lain di tata surya, sementara yang lain menganggap bahwa kriteria definisi planet yang baru adalah benar dan Pluto seharusnya tidak dianggap sebagai planet.

Namun, perdebatan ini pada akhirnya menjadi kurang relevan ketika kita memahami bahwa definisi planet atau benda langit di tata surya kita terus berkembang seiring dengan penemuan dan pemahaman kita yang semakin mendalam. Mungkin di masa depan, kita akan menemukan benda-benda lain di tata surya yang juga memicu perdebatan mengenai definisi planet.

Dalam kesimpulannya, keputusan mengenai status Pluto sebagai planet atau tidak telah menjadi kontroversial, tetapi penemuan dan pemahaman kita yang semakin berkembang tentang tata surya kita menunjukkan bahwa definisi planet atau benda langit di tata surya kita terus berkembang seiring dengan penemuan dan pemahaman kita yang semakin mendalam.

Demikianlah alasan kenapa Pluto tidak lagi dianggap sebagai Planet, sehingga total planet dalam sistem tata surya kita menjadi 8 (delapan). Kelak di kemudian hari jika definisi Planet berubah atau ada Planet baru yang ditemukan pada sistem Tata Surya kita (meskipun kecil kemungkinannya) mungkin jumlah planet akan kembali 9 (sembilan) atau bahkan lebih.



Recent Post

Other Post