Arah Rambat Tanaman

Dilihat :  kali

 


Tidak banyak dari kita memperhatikan arah putaran tanaman yang merambat secara vertikal ke atas. Secara umum tanaman merambat cenderung berlawanan arah jarum jam.

Tahukah Anda alasan kenapa tanaman merambat cenderung berlawanan arah jarum jam?

Penasaran?

Mau tahu alasannya?

Berikut alasannya:

Tanaman merambat yang tumbuh dengan putaran berlawanan arah jarum jam (counter-clockwise) melakukannya karena respons terhadap arah cahaya matahari.

Tanaman merambat memerlukan media rambat untuk dapat tumbuh merambat ke atas. Ketika tanaman merambat tumbuh dan mencari media rambat, tanaman akan merespons arah cahaya matahari dan akan cenderung tumbuh ke arah yang menawarkan lebih banyak cahaya. Ketika tanaman merambat tumbuh, bagian yang berada di dekat tanah tumbuh lebih lambat, sedangkan bagian yang lebih tinggi tumbuh lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh perbedaan panjang sel-sel di antara bagian-bagian tersebut, yang menghasilkan kurva yang disebut dengan "gradients" (perbedaan bertahap). Ketika tanaman merambat tumbuh, kurva gradient akan memengaruhi arah pertumbuhannya, sehingga tanaman akan tumbuh dengan putaran berlawanan arah jarum jam.

Secara teknis, putaran rambat tanaman merambat yang berlawanan arah jarum jam disebabkan oleh kombinasi dua faktor:

Pertama, kecenderungan tanaman untuk merespons cahaya dengan tumbuh ke arah yang lebih terang.

Kedua, perbedaan dalam panjang sel-sel di bagian yang berbeda dari tanaman, yang menghasilkan kurva gradient yang menentukan arah tumbuh tanaman.

Dengan demikian, putaran rambat ini adalah suatu bentuk mekanisme yang digunakan tanaman untuk mencari media rambat dan memaksimalkan eksposur terhadap cahaya matahari.

Apakah mungkin arah raabatan tanaman searah jarum jam?

Ya, ada beberapa jenis tanaman merambat yang tumbuh dengan putaran searah jarum jam, meskipun relatif lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman merambat yang tumbuh dengan putaran berlawanan arah jarum jam. Beberapa contoh tanaman merambat yang tumbuh dengan putaran searah jarum jam adalah Glycine max (kedelai), Ipomoea purpurea (bungan liar), dan Convolvulus arvensis (belulang).

Namun, sebagian besar tanaman merambat yang tumbuh dengan putaran searah jarum jam memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan putaran berlawanan arah jarum jam juga. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orientasi putaran rambat pada tanaman merambat ditentukan oleh kompleks protein yang dikenal sebagai fotoreseptor, yang merespons cahaya yang diterima oleh tanaman. Fotoreseptor tersebut dapat berinteraksi dengan arah cahaya dan mengubah arah putaran rambat pada tanaman merambat.

Dalam situasi tertentu, seperti ketika tanaman merambat tumbuh di sekitar objek yang besar atau ketika  berada di bawah media rambat, tanaman mungkin memilih untuk tumbuh dengan putaran searah jarum jam untuk mencari media rambat dan mendapatkan eksposur yang optimal terhadap cahaya matahari.

Demikian alasan kenapa tanaman merambat cenderung berlawanan arah jarum jam, meskipun ada juga yang searah jarum jam.


EmoticonEmoticon