Gerakan Semu Tahunan Matahari

Dilihat :  kali

Pernahkan Anda merasakan di bulan-bulan tertentu pukul 18.00 masih terang dan di bulan-bulan lainnya sudah gelap? Atau pagi hari pukul 06.00 kadang sudah amat terang, kadang masih gelap?
Jika pernah, tahukah Anda kenapa demikian?
Hal ini disebabkan oleh karena adanya gerakan semu tahunan matahari.

Kenapa ada gerakan semu tahunan matahari? 
Penasaran?
Mau tahu alasannya?


Berikut alasannya:
Gerakan semu harian matahari disebabkan oleh karena rotasi bumi pada sumbunya. Bumi berputar dari barat ke timur atau jika dilihat dari utara, bumi berputar berlawanan arah jarum jam selama 23 jam 56 menit 4.091 detik (hampir 24 jam). Oleh karena itu waktu sehari bumi sama dengan 24 jam. Perputaran bumi dari arah barat ke timur inilah yang menyebabkan matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
Itu adalah gerakan semu harian matahari. Disebut gerakan semu karena matahari sebenarnya tidak bergerak, yang berputar adalah bumi.
Bagaimana halnya dengan gerakan semu tahunan matahari?
Perhatikan gambar berikut:


Poros atau sumbu bumi (kutub ekuator) tidaklah tegak lurus terhadap bidang ekliptika (bidang edar/orbit) bumi melainkan membentuk sudut 23,5o terhadap kutub ekliptika. Karena posisi miring bumi ini maka dalam revolusi bumi mengelilingi matahari selama 365,25 hari, matahari seolah-olah bergerak dari garis khatulistiwa, ke garis balik utara (23,5o LU), ke khatulistiwa lagi dan kemudian ke garis balik selatan (23,5o LS) seperti gambar berikut:


Pada saat matahari berada di garis balik utara (GBU) maka di belahan bumi utara akan mengalami siang lebih panjang dari pada malam. Bahkan di salah satu kota terdekat kutub utara yakni St. Petersburg-Russia, pada tanggal 21-22 Juni disebut sebagai malam putih (white night) karena siangnya amatlah panjang sampai 18 jam 45 menit, sehingga meskipun sudah malam langit masih terlihat putih (ada sinar matahari). Sementara itu di belahan bumi selatan akan mengalami malam yang lebih panjang dari pada siang. Sebaliknya, jika matahari berada di garis balik selatan (GBS) maka daerah di belahan bumi selatan akan menikmati siang yang lebih panjang sementara belahan bumi utara akan mengalami malam yang lebih panjang. Namun saat matahari berada di khatulistiwa, lamanya siang dan malam relatif sama yakni sama-sama sekitar 12 jam.

Bagaimana halnya dengan di Indonesia?
Karena negara kita Indonesia berada di daerah tropis (6o LU - 11o LS), maka perbedaan antara siang panjang dan malam panjang hanya sekitar 1 jam. Pada siang panjang matahari akan bersinar antara pukul 05.30 - 18.30. Sebaliknya pada malam panjang, cahaya matahari akan nampak antara pukul 06.30 - 17.30.
Itulah sebabnya kenapa di bulan Desember masyarakat yang tinggal di pulau Jawa, Bali, NTB, NTT akan merasakan siang lebih panjang dari pada malam dan sebaliknya pada bulan Juni akan merasakan malam lebih panjang dari pada siang. Hal ini berkebalikan dengan masyarakat yang tinggal di provinsi Aceh atau di pulau Miangas, Sulawesi Utara dimana pada bulan tersebut akan merasakan malam yang lebih panjang dibandingkan siang.

Sekarang Anda sudah tahu alasan kenapa ada gerakan semu harian matahari. Anda juga menjadi tahu kenapa pada bulan-bulan tertentu siang terasa lebih panjang dari pada malam dan pada bulan-bulan lainnya malam terasa lebih panjang dari pada siang.

Masih penasaran?


*Dari beberapa sumber dan ditulis dengan kata-kata sendiri.


EmoticonEmoticon